TemaKhotbah : Visi Seorang Hamba Tuhan yang melayani Tuhan sehingga mereka tidak melayani Tuhan tanpa adalah penyataan diri Tuhan kepadanya tentang jati diri Tuhan yang memanggilnya. Selaluada pekerjaan yang dapat dilakukan bagi Tuhan. Sepanjang kita hidup, Kristus dapat bekerja di dalam dan melalui kita jika kita mengadopsi pandangan Paulus tentang kehidupan dan kematian. Baginya, tidak ada masa pensiun dalam melayani Tuhan —Albert Lee . PENSIUN DARI PEKERJAAN KITA—YA PENSIUN DARI MELAYANI KRISTUS—TIDAK PERNAH! MelayaniTuhan bukan karena kewajiban. Jangan sampai kita memiliki motivasi yang salah dalam melayani Tuhan. Tuhan tidak pernah meminta kita melayani karena Fast Money. Bacaan Alkitab Keluaran 178-16 Dengan bekerja sama kita dapat melakukan lebih banyak daripada yang dapat kita kerjakan sendiri. Ibarat satu tim sepak bola. Bagus tidaknya tim sepakbola itu bukan hanya tergantung pada satu atau dua pemain saja, tetapi tergantung pada bagaimana kerjasama tim sebagai satu kesatuan. Memang benar bahwa ada beberapa pemain kunci yang akan sangat menentukan aliran serangan dan kekuatan pertahanan dalam tim itu, tetapi pemain-pemain kunci tidak akan bisa berbuat banyak jika pemain lainnya bermain dengann buruk. Bukan hanya itu Bpk/Ibu/Sdr, bahkan dukungan dari suporter atau penonton juga menjadi nyawa tambahan tersendiri bagi tim yang bermain. Semua itu adalah satu kesatuan, satu unit, yang mesti bersinergi satu sama lain untuk mencapai keberhasilan sebuah tim. Saudara - saudara yang dikasihi Tuhan Pembacaan kita saat ini mengisahkan tentang peperangan orang Israel melawan Amalek dalam perjalanan keluar dari Mesir menuju Kanaan. Amalek menjadi bangsa pertama yang berperang melawan Israel di Padang Gurun. Sebenarnya dari segi asal – usul , orang Amalek adalah keturunan Esau. Itu berarti Amalek masih memiliki hubungan darah dengan Israel. Tetapi di Rafidim sesudah peristiwa umat Israel memberontak dan bersungut-sungut soal air, orang Amalek berperang melawan Israel. Satu masalah dari dalam yaitu soal air sudah selesai tetapi datang lagi masalah dari luar. Tidak jauh – jauh karena justru datang dari Amalek yang masih memiliki hubungan darah. Menghadapi penyerangan Amalek, Musa sebagai pemimpin memberi arahan yang jelas kepada Israel. Ada satu tujuan yang hendak dicapai bersama yaitu Kemenangan atas orang Amalek. Satu tujuan itu dilaksanakan dengan satu hati, sebab kemenangan yang menjadi tujuan bukanlah kemenangan Musa saja sebagai pemimpin, bukan juga kemenangan Yosua saja sebagai panglima perang, bukan pula kemenangan Harun saja sebagai Imam, tetapi kemenangan seluruh umat Israel di dalam Allah. Oleh sebab itu kemenangan itu menjadi kerinduan, tekad dan tujuan. Musa memerintahkan Yosua, memilih prajurit perang dan memimpin peperangan itu. Sementara Musa, Harun dan Hur naik ke bukit. Dengan tongkat Allah ditangannya, Musa mengangkat tangan. Bila Musa mengangkat tangan maka Israel menjadi lebih kuat, tetapi bila Musa lelah dan menurunkan tangan maka Amaleklah yang lebih kuat. Dalam keadaan seperti itu, Harun dan Hur tidak hanya menonton saja, mereka bertindak, mengambil batu agar Musa bisa duduk di situ dan kemudian mereka menopang tangan Musa sehingga Musa tidak menjadi lelah, tangan Musa tetap terangkat sehingga Yosua bersama orang Israel yang berperang dapat mengalahkan orang Amalek. Israel menang atas Amalek. Maka dapat disebut Bpk/Ibu/Sdr bahwa kemenangan Israel adalah kemenangan sebuah tim yang solid. Yosua, Musa, Harun, Hur dan semua orang Israel bersatupadu, saling menopang, saling melengkapi, bekerja sama. Bersama-sama mereka bergerak maju ke medan perang; Ada yg berperang, ada yg berdoa mohon pertolongan Tuhan. Mereka maju bersama dengan tugas masing-masing yang berbeda dan dibawah panji Allah yang menyertai mereka, maka mereka dapat memenangkan peperangan itu. Dari kisah kisah kemenangan ini, ada beberapa pelajaran bagi kita selaku orang percaya dimasa kini dalam kehidupan bersama sebagai Gereja, dalam kehidupan berjemaat tapi juga dlm kehidupan keluarga secara khusus berkenan dengan pelantikan Alat kelengkapan Badan Pekerja Klasis Waropen saat ini. Kemenangan Israel terjadi karena Kuasa Allah. Dengan mengangkat tangannya kepada Tuhan, Musa menunjukkan ketergantungan dan iman kepada Allah. Kekuatan kita menghadapi berbagai tantangan, kekuatan kita untuk mencapai visi melaksanakan hasil Sidang Klasis dapat terjadi karena kuasa Allah. Doa menjadi kekuatan kita. Ketika Musa berhenti berdoa, berhentilah pula aliran kuasa ilahi kepada umat-Nya. Kita tidak hanya membutuhkan Allah saat anggota keluarga kita sakit, saat kita dirundung masalah. Selama ini ada di dunia ini kita ibarat Isarel di padang gurun kehidupan, kita mengahdapi persoalan silih berganti, dari luar dari dalam. Selama kita ada di dunia ini, kita ada dalam peperangan bukan peperangan fisik tapi peperangan melawan kemalasan, peperangan melawan dosa, ketidakadilan. Kadang kala kita lelah, kita tidak berdaya tapi ada Tuhan yang selalu menyatakan pertolonganNya. Karena itu hendaknya kita terus-menerus mendekati Allah di dalam doa, iman, dan ketaatan. Satu-satunya harapan kita untuk menang terletak di dalam terus-menerus menghampiri takhta kasih karunia melalui Kristus, supaya kita dapat menerima kuasa dan kasih karunia Allah untuk menolong dan menyertai kita dalam perjalanan di padang gurun kehidupan kita. Jika Allah dipihak kita siapakah lawan kita? Semua yang jadi tantangan dapat teratasi dan tujuan dapat tercapai. Allah memanggil kita untuk menjadi mitraNya. Menjadi mitra Allah berarti Allah menjadikan kita rekan, kawan atau teman kerja-Nya I Korintus 39. Adalah hal yang luar biasa jika Sang Pencipta, mau bekerja sama dengan ciptaan-Nya. Sang Penebus bekerja bersama yang ditebusNya. Allah yang Mahakudus menjadikan kita manusia berdosa sebagai kawan sekerja-Nya. Kita dipanggil bukan hanya untuk percaya kepada Allah saja dan menerima berkat-berkat-Nya, tetapi juga untuk bekerja bersama Dia. Allah bekerja sejak awal dan sampai sekarang Kejadian 1, Yohanes 517, 94. Dan Dia mengajak kita mengambil bagian atau berpartisipasi dalam pekerjaan-Nya mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan bagi dunia ini. Jika Allah menjadikan kita mitra-Nya, ini berarti kita adalah orang yang dipercaya Allah, orang yang dianggap mampu atau dianggap cakap untuk mengerjakan urusan Kerajaan Allah. Pekerjaan Allah membutuhkan kerja sama tim yang solid. Mari kita wujudkan kebersamaan yang telah kita bangun selama ini menjadi semakin solid dan kita semakin diperkaya melalui kebersamaan yang ada dalam kehidupan kita saat ini. Dalam keluarga, jemaat tapi juga Klasis. Badan Pekerja Klasis tidaklah lengkap tanpa alat kelengkapan, Laki – laki tidak lengkap tanpa perempuan, Kita ada utk saling melengkapi dan saling menopang. Kita bukan hanya sama-sama bekerja tetapi kita bekerja sama, kita bukan hanya sama-sama melayani tapi kita melayani bersama. Kerjasama menuntut kebersamaan, dan kebersamaan itu sendiri menuntut keterbukaan, dan keterbukaan itu menuntut kepercayaan. Saling mempercayai bahwa kita dapat bekerjasama, saling mengisi bukan menguras, saling berbagi bukan menopoli, saling mengasihi bukan menguasai. Kita dipanggil Tuhan untuk berkarya bersama dengan yang lain. Ibu Teresa pernah mengatakan, “Anda bisa melakukan apa yang tidak bisa saya lakukan. Saya bisa melakukan apa yang tidak dapat Anda lakukan. Bersama-sama kita bisa melakukan hal-hal yang besar.” Oleh karena itu, mari kita bergandengan tangan untuk melaksanakan panggilan dan pengutusan Allah bagi kita semua. Amin Keterangan Gambar Ibadah Minggu dan Pelantikan Alat Kelengkapan Badan Pekerja Klasis Waropen Periode 2012 - 2017 di Jemaat Smirna Nubuai pada 12 Agustus 2012 Koleksi Pribadi _WarOpen, 1902'19_ Post View 10,789 Oleh Maria Natalia Kejadian 181-8; Lukas 177-10 Pendahuluan Bapak Mahfud, seorang petugas pembantu lalu lintas Supeltas. Putarkan videonya. Lihatlah aksi Bapak Mahfud, yang dianggapnya sebagai sebuah pengabdian. Tidak seberapa hasil uang yang bisa ia dapatkan. Sebelum dapat seragamà bisa dapat Rp. 50ribu sehari, tetapi setelah pakai seragam, pendapatannya tidak sampai melebihi Rp. 10ribu sehari, karena orang banyak mengira ia digaji oleh pemerintah. SS, tetapi senyum di wajahnya tidak pernah pudar. Sukacitanya ia tularkan melalui pelayanannya bagi masyarakat. Renungan Harian 1 Korintus 3 6-15 Upah Melayani Tuhan Renungan Harian 1 Korintus 3 6-15. Bagaiana Allah menyebut kita? Apa janji Tuhan bagi orang-orang yang bekerja bagiNya? ay 8-9 Pekerjaan seperti apakah yang akan tahan uji? ay. 10-15 Upah Melayani Tuhan Keselamatan kita terima dengan iman secara gratis Efesus 28, namun upah akan kita terima ketika kita bekerja bagi-Nya. Meskipun demikian, yang mendorong atau memotivasi kita melayani Tuhan bukanlah upah, melainkan karena kita mengasihi Tuhan 1 Korintus 29. Apa yang Alkitab katakan tetang upah? Pertama, upah yang kekal ay 13-14. Kebanyakan upah itu akan diterima di surga, bukan di dunia. Upah tsb akan diterima oleh umat Tuhan setelah kematian, bukan ssebelumnya, yaitu nanti pada saat hari Tuhan dinyatakan. Pekerjaan seseorang akan diuji oleh api pada hari Tuhan. Namun, saat di bumi pun kita masih bisa menerima upah. Di dunia kita dapat melihat begitu banyak “penghargaan dan tanda jasa” yang diberikan kepada orang-orang yang hebat, berjasa dan yang telah melakukan “tugas dan pekerjaannya” dengan sebaik-baiknya. Ke dua, upah karena kualitas ay 13-15. Manusai seringkali lebih terkesan dengan apa yang nampak di luar, tetapi Tuhan lebih tertarik dengan motivasi, kemurnian, kebenaran sejati dibalik setiap pekerjaan dan pelayanan yang di lakukan kepada-Nya. Kualitas setiap pekerjaan akan diuji Tuhan. Ketika Tuhan memberi upah pada para pelayan, Ia melakukan berdasarkan kualitas, artinya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menerima upahnya. Bapa melihat semua yang kita kerjakan dan lakukan kepada-Nya dan Ia memberikan upahnya kepada umat-Nya dan hamba-hamba-Nya. Mari kita terus melayani Tuhan dengan setia. Periksalah, apakah Anda cenderung mengharapkan upah’ dari manusia? Bagaimana kebenaran hari ini berbicara kepada Anda? Apa yang harus Anda ubah? Praktekkan segera?

khotbah tentang melayani tuhan